Pengantar
Psikologi
Sosial sebagai ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia dalam lingkungan
sosialnya, baru berkembang lebih kurang seratus tahun yang lalu. Sebelumnya
gejala perilaku manusia dalam masyarakatnya dipelajari dalam Sosiologi dan
Antropologi. Adapun psikologi sosial lebih menekankan pada tingkah laku manusia
sebagai individu, sebagai ilmu yang relatif baru dalam perkembangannya banyak
menggunakan materi-materi yang sudah ada dalam disiplin ilmu Sosiologi dan Antropologi.
Fokus kajian Psikologi Sosial lebih
bertitik tolak pada manusia sebagai individu yang membina hubungan-hubungan
sosial di masyarakat, misalnya persepsi, motivasi dan sikap, dan berusaha
memahami proses-proses yang mempengaruhi kelangsungan dan keseragaman jenis
maupun bentuk hubungan social seperti kepemimpinan, kerja sama, dan konflik. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa objek studi
dalam psikologi sosial lebih menitik beratkan pada semua kondisi psikologis individu dalam
masyarakat, dalam hal ini berusaha melihat hubungan yang ada antara berbagai
kondisi sosial dengan kondisi psikologis individu dalam masyarakat. Yang
dimaksud kondisi sosial di sini adalah semua aspek yang ada dalam lingkungan sosial
yang mempengaruhi individu. Dalam kehidupan sehari-hari individu akan selalu
berhubungan dengan orang lain yang dikenal sebagai interaksi sosial yang merupakan proses saling mempengaruhi.
Berdasarkan
prosesnya, interaksi ini dibedakan dalam 3 pola hubungan, yaitu :
1. Interaksi antar individu,
bila seorang individu berhubungan dengan orang lain (baik hadir secara nyata
maupun berupa pilihan alternatif saja)
2. Interaksi yang terjadi
karena hubungan individu dengan kelompok (terjadi hubungan timbal balik)
3. Interaksi yang terjadi
karena hubungan antar kelompok (dua atau lebih).
Pengertian Psikologi Sosial
Ada beberapa pengertian psikologi sosial antara lain:
1. Sherif & Sherif (1956) Social
psychology is scientific study of the experience an behavior individuals in
relation to social stimulus situations.
2. Krech, Crutchfield, & Ballachey (1962) Social psychology can be defined as the science of
interpersonal behaviorevents.
3. Dewey & Umber (1966). Social psychology is the study f the individual human being
as he interacts, largely symbolically, with his environment.
4. J.B. Watson (1966). Psikologi
Sosial adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang interaksi manusia.
5. Mc. David & Harari (1968). Social psychology is scientific study of the experience an
behavior of individuals in relation to ather individuals, groups, and culture.
6. Jones & Gerard (1967). Psikologi
Sosial merupakan ilmu yang mempelajari tentang perilaku inividu-individu
sebagai fungsi dari rangsang-rangsang social.
7. Roven & Robin (1976). Psikologi
Sosial adalah suatu disiplin ilmu pengetahuan yang mencoba memahami,
menjelaskan dan meramalkan bagaimana pikiran, perasaan dan tindakan
individu-individu yang dipengaruhi, baik secara langsung oleh pengamatan dan
khayalan, maupun secara tak langsung oleh pemikiran-pemikiran,
perasaan-perasaan dan tindakan-tindakan orang lain.
8. Worchel & Coopeer (1976). Psikologi
Social merupakan ilmu yang mempelajari tentang bagaimana cara individu-individu
dipengaruhi oieh situasi-situasi social.
9. Shaver (1977). Psikologi Sosial
adalah ilmu yang mempelajari tentang faktor-faktor personal dan faktor-faktor
situasional yang mempengaruhi tingkah laku sosial seseorang/individu.
10. Vander Zanden (1977). Psikologi Sosial adalah ilmu pengetahuan yang mencoba memahami
dan menjelaskan bagaimana pemikiran, perasaan dan tingkah laku
individu-individu dipengaruhi oleh kenyataan, khayalan atau secara tak langsung
oleh adanya atau kehadiran orang lain.
11. Baron & byrne (2000). Psikologi Sosial adalah bidang ilmu
yang mengkaji tentang hakikat dan sebab-sebab dari perilaku dan pikiran-pikiran
individu dalam situasi social.
Berdasarkan pengertian dari para ahli tentang psikologi social diatas,
maka ada dua istilah yang digunakan para ahli untuk menggambarkan Psikologi social,
yakni dengan istilah ilmu pengetahuan dan individu.
Ilmu pengetahuan yang dimaksud disini adalah menjelaskan bahwa
psikologi sosial hanya mempelajari suatu gejala dalam kondisi yang terkontrol.
Spekulasi-spekulasi yang hanya didasarkan pada perkiraan-perkiraan saja tidak
berlaku untuk menyusun hukum-hukum maupun teori-teori psikologi sosial. Sedangkan
penggunaan istilah individu dalam definisi di atas menunjukkan bahwa unit
analisa dari psikologi lebih dititik beratkan pada individu, bukan pada
masyarakat secara keseluruhan ataupun kebudayaan dari masyarakat tertentu.
Sedangkan yang dimaksud dengan rangsangan-rangsangan sosial yang ada di sekitar
individu, termasuk dalam karya-karya manusia ini antara lain adalah
norma-norma, kelompok sosial dan produk-produk sosial lainnya.
Ruang Lingkup Psikologi
Sosial
Dengan merujuk definisi-definisi di atas, maka Shaw & Constanzo
membagi ruang lingkup Psikologi Sosial dalam 3 wilayah studi, yaitu:
1. Studi tentang pengaruh
sosial terhadap proses individu, misalnya: studi tentang persepsi, motivasi
proses belajar, atribusi (sifat).
2. Studi tentang proses-proses
individual bersama, seperti bahasa, sikap sosial, perilaku meniru, dan lainnya.
3. Studi tentang interaksi
kelompok, misalnya kepemimpinan, komunikasi hubungan kekuasaan, kerjasama,
persaingan, dan konflik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar